Halaman

Minggu

CERITA HUMOR

Raja lawan pedagang
Seorang anak memanggil pedangan es cendol.
Pembeli : bang beli es cendolnya….gelas besar berapa?
Pedagang : cuma seribu Rupiah dik !
Kemudian diberikannya satu gelas tapi tidak berisi penuh.
pembeli : kok ngak penuh bang ?
Pedagang : Rewel amat sih..tinggal diminum,
jawabnya ketus..!
pembeli : bang.., pembeli itukan raja..!
Pedagang : Raja..??, raja kok beli cendol!
Pembeli : ????!!!!!



kok kamu tdk mengaku aja
Seorang guru Sejarah memberikan pertanyaan kepada murid-muridnya,
“Anak-anak, siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945?”
Murid-murid semua diam seribu bahasa. Karena hingga menjelang usai jam pelajaran belum satu murid pun menjawab, sang guru marah dan akhirnya menghukum seluruh muridnya berjemur di lapangan upacara hingga sore hari. Salah seorang murid tersebut, sebut saja Anto, tiba di rumah dengan menangis tersedu-sedu. Ayahnya yang keheranan bertanya,
“To, kenapa kamu? Berkelahi?”
Anto menjawab, “Bukan Pak, tapi kami dihukum jemur oleh pak Guru.” Ayahnya bertanya lagi, “Kenapa sampai dihukum?”
Anto menjawab, “Kami tidak menjawab siapa yang menulis Pancasila dan UUD 1945, pak” Tiba-tiba muka sang Ayah merah padam dan menampar anaknya itu sembari menghardik,
“Kenapa tidak mengaku saja kamu yang menulisnya!!!”


Tehnologi indonesia selangkah lebih maju
Dalam rapat perkembangan teknologi abad-21, ada utusan dari indonesia, jepang dan amerika. Amerika melihatkan kemajuan teknologinya.
Saat ada telpon masuk, Amerika tidak lagi menggunakan hp, tapi memegang kancing bajunya dan berbicara.
Orang Indonesia heran “Wuih gila loe yach, bisa kayak gitu”
Orang jepang langsung nyeletuk, “Wach punyaku lebih gila lagi nich….”dan kemudian dengan jari jempol dan kelinking orang jepang itu menelpon rekannya, ck..ck…’ memang gila nich…,”kata orang indonesia itu dengan rasa kagumnya. akhirnya orang indonesia ini bingung, apa yang akan ditunjukkan kepada kedua rekannya itu. tiba-tiba orang indonesia ini menggetarkan badannya dan matanya merem melek. orang amrik dan jepang bingung, lantas bertanya,” hi..hi… kamu sedang ngapain…..”
“Hus diam !!! fax sedang masuk nich….!!!” kata orang indonesia

Hitam segalanya
Alkisah di negara Afrika sana, manusia yang paling hitam adalah yang paling hebat! Hitam dalam arti hitam segala-galanya, itulah Negro Sejati! Ada 3 orang anak kecil yang sedang membandingkan kehitaman Bapaknya.
Anak yang ke 1 : ” Babe gue kemarin sedang ngupas Apel, eh..tangannya
terluka, DARAH nya HITAM!!!!…
Anak yang ke 2 : “Papi ku kemarin sedang benerin Parabola,eh..terjatuh
sampai patah tulang, TULANG nya HITAM !!!”
Anak yang ke 3, nggak mau kalah hebat : “Hm.. itu belum seberapa,tadi
malam waktu kami sedang nonton TV diruang keluarga, tiba-tiba Bokap
gua KENTUT, …..e-eh,…tiba tiba seluruh ruangan jadi GELAP !!!!!!”

 Jangan besar-besar dong
Para santri di suatu pondok pesantren masing-masing memelihara beberapa ekor ayam. Suatu hari pak Kyai ingin mengetahui bagaimana reaksi salah seorang santrinya bila satu ayamnya dicuri. Maka suatu malam ayam peliharaan si joko diambil diam-diam, dipotong, kemudian dagingnya dibagi-bagikan kepada semua santri.
Esok harinya, joko melapor kepada gurunya. “Pak Kyai, tadi malam ayam peliharaanku dicuri orang.”
Pak Kyai menjawab, “Sudahlah, jangan bersedih. Ayammu itu kan pada hakikatnya milik Allah yang dititipkan kepadamu.”
  si joko mengangguk-angguk kemudian ngeloyor pergi sambil garuk-garuk kepala. Dia berniat memberikan pembalasan kepada Kyai-nya itu.
Pada keesokan harinya, dia mencuri kambing milik pak Kyai, lalu dipotong,
disate, kemudian dibagi-bagikan kepada semua penghuni pondok pesantren. Malam itu terjadi pesta makan sate yang begitu meriah.
Esok pagi, pak Kyai marah bukan kepalang melihat kambing miliknya
dicuri orang. Dikumpulkannyalah semua santrinya sambil menghardik,
“Hayo mengaku, siapa yang mencuri kambing saya kemarin?”. Semua
santri diam ketakutan. Tak lama kemudian si joko bertanya, “Pak Kyai, bukankah kambing yang hilang itu pada hakikatnya adalah milik Allah?”
Pak Kyai menjawab, “Punya Allah sih punya Allah … tapi jangan yang besar-besar dong!”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar